Selasa, 10 Juli 2012

Metering

apa itu metering ? Metering adalah pengukuran pencahayaan untuk mendapatkan tingkat Exposure yang sesuai dengan keinginan si fotografer. yang dimaksud mendapatkan tingkat pengukuran cahaya yang sesuai adalah saat dimana si fotografer membidikkan kameranya pada salah satu objek yang terdapat dalam frame tersebut, untuk dijadikan patokan cahaya rata-rata terhadap keseluruhan cahaya yang terdapat dalam lingkungan tersebut sehingga didapatlah Exposure yang tepat
dalam kamera digital saat ini, terdapat 4 jenis metering.
gw akan menjelaskan kegunaan dan fungsi yang terdapat dalam masing-masing metering tersebut
- Evaluative Metering
Evaluative Metering
Evaluative Metering
ini adalah settingan standar yang digunakan oleh kebanyakan fotografer, settingan ini mengukur tingkat pencahayaan rata-rata dari keseluruhan cahaya yang ada dalam view finder( (layar tempat kita melihat untuk membidik objek) dalam lingkungan tempat fotografer dalam membidik kameranya. settingan ini mengatur tingkat Exposure secara otomatis untuk menyesuaikan dengan tingkat cahaya yang ada dalam lingkungan tempat fotografer tersebut. cocok dipakai dalam kondisi apapun.
- Partial Metering
Partial Metering
Partial Metering
ini adalah settingan dimana cakupan cahaya yang diukur hanya berkisar 9 % dari keseluruhan view finder, dihitung mulai dari tengah tempat bidikan dalam view finder kamera tersebut. Settingan ini cocok digunakan saat Background lebih terang dari dari objek dalam view finder tersebut sehubungan dengan terjadinya Backlight.
untuk lebih jelasnya lihat gambar,dimana gambar yang ada spot hitam itu menunjukkan area tempat cahaya mulai dilakukan metering.
- Spot Metering
Spot Metering
Spot Metering
metering ini mungkin tidak terdapat pada semua kamera digital modern, contohnya pada Canon 1000 D, metering jenis ini tidak ada. metering ini lebih spesifik dalam melakukan meteringnnya, yaitu hanya mengcover atau meliputi sekitar 3,8 % dari area view finder. settingan ini cocok digunakan untuk lebih memfokuskan object yang berada di tengah dengan ukuran kecil.
- Center Weighted Average Metering
Center Weighted Metering
Center Weighted Metering
Dengan lebih dititik beratkan bobotnya pada tengah dan rata-rata dari keseluruhan area dari view finder, settingan ini berada pada 1 tingkat dibawah Evaluative dalam mengukur meteringnya. Metering ini cocok digunakan saat fotografer ingin memfokuskan objek dan backgroundnya dengan tambahan berupa area di sekitar view finder (pinggir dari frame) terlihat gelap.
untuk lebih jelas perbedaan diantara ke 4nya, coba kalian potret sebuah objek dimana terdapat lampu di tengah yang menyala. gunakan metering yang berbeda, tetapi jangan rubah posisi tempat kalian memotret objek lampu tersebut.
lihat perbedaan keempatnya
Center Weighted Metering
Center Weighted Metering
Spot Metering
Spot Metering
Partial Metering
Partial Metering
Evaluative Metering
Evaluative Metering








Sabtu, 07 Juli 2012

Jenis Lensa Kamera

Memilih sebuah lensa kamera membutuhkan pengetahuan dan pengalaman dengan berbagai jenis lensa kamera. Meskipun mengetahui mana lensa yang bekerja dengan baik di kondisi tertentu adalah penting, seorang fotografer juga memilih lensa tertentu untuk menghasilkan efek fotografi tertentu. Cahaya, komposisi dan topik dari pengambilan gambar semuanya mempengaruhi fotografer dalam memilih sebuah lensa.

 


lensa kamera digital

Lensa Wide-Angle
Meskipun sebagian akan mengambil gambar landscape dengan lensa tele, kebanyakan fotografer akan memilih lensa wide-angle. Karena Wide-Angle Lens memiliki bidang visi lebih luas dari mata manusia, dapat mengambil sudut yang luas. oleh karena itu,  Lensa Wide-Angle adalah salah satu lensa kamera lanskap yang paling disukai.

Lensa Zoom
Lensa zoom memungkinkan fotografer untuk memperluas atau memperpendek panjang fokus pada lensa untuk meningkatkan atau menurunkan pembesaran subjek. Fitur ini membuat lensa zoom menjadi aksesoris kamera yang sangat populer di banyak jenis fotografi. Namun, karena lensa zoom memiliki lubang kecil atau yang lebih populer dengan bukaan, lensa ini tidak cocok untuk mengambil gambar dalam kondisi cahaya rendah.

Lensa tele
Perbedaan antara lensa zoom dan lensa tele sangat tipis. Sebuah lensa zoom akan memperbesar tampilan dan membesarkan gambar. Sebaliknya, lensa tele membawa subjek “lebih dekat” kepada fotografer, mengurangi jarak antara objek dalam foto dan lensa kamera. Ini membuat lensa tele dapat menunjukkan detail yang lebih besar dari mata manusia pada jarak yang sama.

Lensa Fixed-Focal Length
Sebuah fixed lens adalah lensa yang focal length-nya atau fokusnya  tidak bisa berubah, atau dengan kata lain tanpa kemampuan zoom, fotografer harus memberikan pemikiran lebih untuk komposisi dasar fotografi agar menghasilkan gambar berkualitas baik. Oleh karena itu, seorang fotografer pemula dapat mempelajari dasar-dasar fotografi yang baik lebih cepat jika dengan memilih lensa Fixed.

Lensa Makro
Lensa makro digunakan untuk mengambil gambar close up atau sangat dekat dari objek. Panjang pendek fokusnya memungkinkan fotografer untuk mengambil gambar pada jarak dekat tanpa distorsi. Gambar yang dihasilkannya sama besar atau lebih besar dari subyek asli.

Lensa makro atau pengaturan makro ini sangat cocok digunakan untuk memperbesar detail objek yang kecil. Sebagai contoh, seorang fotografer dapat menggunakan pengaturan makro untuk memfoto  embun di kelopak bunga, binatang kecil atau benda2 lainnya.

Lensa fisheye
Lensa fisheye merusak atau kata lain mendistorsi gambar subjek, menghasilkan foto dengan penampilan melengkung dan cembung. Lensa fisheye ini pertama kali dikembangkan untuk fotografi astronomi yang berusaha untuk menangkap gambar langit selebar mungkin.

Saat ini, lensa fisheye menjadi populer untuk fotografer lanskap, bahkan digunakan untuk mengambil foto orang. Sebuah foto orang yang diambil dengan lensa fisheye memiliki distorsi mirip dengan apa yang dilihat ketika melihat melalui lubang pintu.

Aksesoris Depan Lensa
Memilih antara lensa kamera yang berbeda tidak menjadi masalah bagi kebanyakan kamera mid-range karena kamera ini sudah memiliki lensa built-in yang tidak dapat diubah. Sementara kamera single lens reflex atau lebih dikenal dengan kamera SLR memiliki lensa yang dapat diganti-ganti.

Untuk anda yang hobi fotografi dan tidak memiliki kamera SLR,  aksesoris lensa ini berfungsi untuk meniru efek dari lensa tertentu yang sudah ada. Aksesoris lensa ini adalah sebuah disk yang menempel pada bagian depan lensa kamera untuk memberikan efek tertentu. Sementara beberapa aksesoris lensa ini untuk menyaring cahaya, yang lainnya meniru efek dari lensa sudut lebar atau fisheye.

Karena harganya yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan lensa aslinya, membuat aksesoris ini menjadi alat tambahan untuk fotografer profesional atau amatir. Tetapi gambar yang dihasilkannya akan berbeda denganlensa kamera yang memang dibuat khusus.
sumber http://teknikfotografi.org/jenis-lensa-kamera/

Teknik Fotografi Malam atau Pada Cahaya Rendah

 

Ada beberapa teknik fotografi digital untuk malam hari dan pada cahaya rendah. Gunakan  fitur built-in kamera digital anda untuk mengambil foto dramatis dalam kondisi gelap atau cahaya rendah. Sebelum memulai memotret pada malam hari atau pada saat cahaya rendah, berikut adalah beberapa hal yang paling penting untuk diingat:

    Non-aktifkan flash

Membawa keluar detail yang menakjubkan dalam kondisi cahaya rendah dengan menggunakan long exposure (waktu yang dibutuhkan kamera untuk mengumpulkan cahaya) kemudian pilih Flash dari menu capture, lalu pilih Flash off. Tekan Menu / Ok.

    Gunakan tripod

Eksposur panjang atau long exposure membutuhkan sebuah pegangan kokoh pada kamera untuk menghindari blur. Sebuah tripod sangat membantu. Jika tidak mempunyai atau tidak membawanya, anda dapat mencoba bersandar pada obyek yang kokoh seperti pohon, atau dinding.

    Gunakan timer

Meskipun ketika kamera menggunakan tripod, saat jari menekan tombol shutter, ini dapat menyebabkan gerakan yang cukup untuk membuat kamera bergoyang dan menghasilkan gambar blur. Anda dapat menghindari menyentuh kamera sama sekali dengan menggunakan timer. Pilih Timer dari menu capture lalu tekan Menu / Ok. Saat ingin mengambil gambar, anda harus menyesuaikan pengaturan kamera. Kunci untuk mendapatkan gambar yang bagus saat malam atau pada cahaya rendah adalah dengan bukaan lebar, ISO rendah, dan shutter speed rendah.

    Shutter Speed

Karena tidak menggunakan flash, shutter speed harus jauh lebih rendah untuk mendapatkan cahaya yang cukup. Pilih mode pemotretan baik Tv (shutter priority) atau M (Manual) pada kamera untuk menyesuaikan shutter speed. Shutter speed terendah pada kebanyakan kamera berkisar dari beberapa detik untuk pengaturan “bulb” (shutter tetap terbuka selama yang diinginkan). Beberapa kamera digital mempunyai fitur pemotretan modus malam. Ini secara otomatis menonaktifkan flash dan menggunakan waktu eksposur yang lama.

    ISO

ISO pada kamera menentukan kepekaan terhadap cahaya. ISO yang lebih tinggi akan membuat kamera anda lebih sensitif terhadap cahaya, tetapi akan menambah grain lebih banyak atau noise pada foto. Jika kamera anda terdapat pengaturan ISO, aturlah pada angka rendah(sekitar 50,100 atau 200) untuk detail tajam dalam cahaya rendah. Pengaturan ini akan sedikit meningkatkan waktu exposure, tetapi akan menghasilkan foto yang jauh lebih baik.

    Bukaan atau Aperture

Jika kamera anda memiliki settingan manual, anda dapat memperluas bukaan untuk memungkinkan banyaknya cahaya masuk melalui lensa kamera yang sangat penting saat malam hari atau ketika tidak ada banyak cahaya. Pilih mode pemotretan baik Av (Aperture Priority) atau M (Manual) pada kamera untuk menyesuaikan bukaan / aperture. Bukaan terlebar untuk kebanyakan lensa adalah F2.8.


http://teknikfotografi.org/teknik-fotografi-malam-atau-pada-cahaya-rendah/

Jumat, 06 Juli 2012

Berkenalan dengan Diafragma (Aperture)

Apa itu diafragma?

Diafragma besar (f/1.8) ©swanky
Diafragma adalah salah satu hal yang bisa membuat foto berdimensi. Berkat diafragma, foto-foto ajaib bisa dihasilkan.
Untuk mempermudah, diafragma adalah ukuran bukaan lensa saat foto diambil.
Bukaan? Ya, diafragma adalah sebuah lubang di dalam lensa. Lubang tempat masuknya cahaya ini dapat kita atur besarnya. Jika lubang semakin besar maka cahaya yang masuk akan semakin banyak, serta sebaliknya.
diafragma kecil (f/22) ©wiranurmansyah
Jangan heran jika melihat angka-angka ini f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22 dan seterusnya. Ini adalah angka-angka yang mewakili besar-kecilnya diafragma.
Yang perlu diingat adalah f/2.8 lebih besar daripada f/16. Bergerak dari f/2.8 ke f/4 akan mengurangi cahaya satu f-stop. Urutan diafragma yang di highlight diatas adalah urutan standar dalam satu f-stop.
Yang sering membingungkan pemula adalah nilai angka yang kecil seperti f/2.8 ternyata adalah bukaan yang besar (dimana cahaya yang masuk lebih banyak). Ingat ini, f/2.8 adalah bukaan besar dan f/22 adalah bukaan kecil. Mungkin terdengar aneh, tapi lama kelamaan kita akan terbiasa.

Diafragma dan Kedalaman Ruang (Depth of Field)

f/2.8
Diafragma menentukan dimensi foto kita. Lebih tepatnya adalah pengaturan kedalaman ruang atau Depth of field (DOF). Diafragma akan berpengaruh langsung ke DOF.
Diafragma yang besar (f/2.8) akan membuat DOF semakin tipis, diafragma ini sering digunakan untuk portrait photography. Karena dapat mengisolasi objek dengan background. Jika anda melihat foto portrait dengan background yang blur, maka dapat dipastikan sang fotografer menggunakan diafragma besar.
f/22
Lain halnya dengan fotografi landscape, fotografer memerlukan DOF yang lebar. Dari objek yang terdekat dengan kamera hingga kejauhan sebisa mungkin fokus. Inilah saatnya kita menggunakan diafragma yang kecil (f/22). Kita juga bisa mengaplikasikan prinsip hyperfocal distance, yang akan dibahas pada postingan selanjutnya.
Untuk lebih memahami tentang diafragma, hal yang paling utama dilakukan adalah melakukan eksperimen sendiri. Gunakan diafragma secara kreatif, mungkin anda ingin mencoba memotret landscape dengan f/1.8 ? Tidak masalah!

sumber : http://www.tipsfotografi.com/2011/11/03/berkenalan-dengan-diafragma-aperture/